1338496 720


Apple Inc saat ini memang tengah manmade sorotan berkat perilisan iPhone 16 Series yang mereka rilis di beberapa negara maju, meksipun terkendala di Indonesia namun Apple masih menancapkan taringnya di pasar internasional.

Apple Inc baru-baru ini kembali memberikan laporan Financial mereka yang mana melalui data ini menunjukkan bahwa perusahaan memang mengalami peningkatan penjualan.

Peningkatan penjualan ini bisa dikatakan naik dari bulan Juli 2024, di mana selepas perilisan iPhone 16 Series Apple berhasil menaikkan penjualan hingga 6% lebih tinggi.

Diketahui bahwa iPhone 16 Series bukan satu-satunya seri perangkat yang dirilis dengan penjualan masif, beberapa seri lainnya ialah Mac dan iPad yang juga mengalami peningkatan penjualan.

iPhone 16 Series sendiri tercatat berhasil menyumbangkan dana hingga $94.9 Miliar USD yang untuk ukuran awal tentu sangat tinggi.

“Tim Cook, CEO, said on a conference call that iPhone sales set a September revenue record, marking a growth in every geographic segment. The iPhone 16 devices were on sale for the final ten days of the quarter.

Overall revenue might have increased, but net income went down 35% YoY. The company said that’s due to retroactive payment of €14.3 billion (15.8 billion) in taxes to Ireland after a deal was found to be breaking state aid laws in the European Union.”

Tom Cook selalu CEO Apple menyatakan bahwa mereka berhasil mendapatkan total penjualan yang tinggi di beberapa segmen.

Kami menduga karena strategi Apple merilis iPhone 16 Series untuk pertama kalinya di negara-negara maju seperti negara mereka sendiri USA, kemudian beberapa negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan juga menjadi acuan.

Indonesia sendiri dikatakan gagal memberikan dukungan mereka untuk rilisnya iPhone 16 Series, pemerintah mengecam Apple untuk berinvestasi melalui pembangunan cabang dan juga perpanjangan perangkat keras.

Lebih dari ini, Apple nampaknya ogah-ogahan. Hal ini bisa saja karena beberapa alasan, Apple mungkin sadar bahwa Indonesia bukan negara yang tepat ketimbang Singapura yang punya daya saing dan penjualan lebih tinggi.

Di Indonesia, pengguna iPhone memang sangat banyak tetapi data penjualan dari toko resmi bisa dihitung ketimbang penjualan dari toko pihak ketiga yang sering menjual barang bekas atau Ex-Inter.



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *